Men

Kemenkes Siapkan Satgas dan Fitur Rahasia untuk Cegah Bullying di PPDS

Patrazone.com – Kasus perundungan di lingkungan Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) kembali menjadi sorotan. Berbagai laporan muncul mengenai tekanan mental hingga ketakutan untuk melapor, memicu desakan agar pengawasan dan perlindungan diperkuat.

Menjawab hal itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Yuli Farianti, MEpid, menegaskan bahwa seluruh rumah sakit vertikal Kemenkes telah memiliki satuan tugas (satgas) khusus yang menangani dugaan bullying.

Semua rumah sakit sudah punya satgasnya masing-masing. Kami juga memasang CCTV dan pengawasan lain,” ujar dr. Yuli di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

Fitur ‘Wellbeing’: Ruang Curhat Aman untuk PPDS

Khusus untuk program PPDS hospital based, Kemenkes menyediakan e-logbook Wellbeing, sebuah platform online tempat peserta pendidikan dapat melaporkan pengalaman, keluhan, atau tekanan yang mereka hadapi — tanpa khawatir identitas terbuka.

Yang memiliki akses terhadap laporan tersebut hanya:

  • Kemenkes
  • Kaprodi yang berperan sebagai DIO
  • Direktur rumah sakit

Aksesnya terbatas supaya PPDS merasa aman. Fitur ini memang dirancang untuk melindungi mereka,” kata dr. Yuli.

Perlindungan Disiapkan bagi Mereka yang Takut Speak Up

Meski setiap rumah sakit telah memiliki satgas, Kemenkes ingin memastikan peserta PPDS tetap memiliki ruang aman untuk melapor, terutama bagi yang khawatir akan dampak balik.

Kalau mereka takut ketahuan atau takut mendapat tekanan lagi, e-logbook ini jadi wadah aman untuk berkeluh kesah. Dan hanya kami yang tahu,” ujarnya.

Satgas Akan Telusuri Kasus hingga Tuntas

Jika ada laporan masuk, satgas rumah sakit akan menelusuri kasus secara menyeluruh. Tujuannya agar peserta PPDS yang mengalami perundungan tidak kembali mengalami hal serupa.

Selain itu, Kemenkes juga rutin melakukan evaluasi setiap enam bulan pada program PPDS hospital based.

Evaluasi terbaru juga sudah keluar dan ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti. Semoga dengan mekanisme ini, tidak ada lagi bullying, dan PPDS berani speak up,” kata dr. Yuli.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button