Teknologi

5 Fenomena Langit Juni 2025: Ada Hujan Meteor Bootids hingga Strawberry Moon

Patrazone.com – Langit malam sepanjang Juni 2025 akan dihiasi oleh berbagai fenomena astronomi yang menarik untuk disaksikan, mulai dari hujan meteor hingga kehadiran Bulan Purnama yang dikenal sebagai Strawberry Moon.

Beberapa di antaranya bisa dinikmati langsung dengan mata telanjang, asalkan langit cerah dan minim polusi cahaya. Namun, sebagian lainnya akan lebih maksimal jika diamati menggunakan teropong atau teleskop.

Berikut daftar lengkap fenomena langit yang akan terjadi selama Juni 2025, seperti dihimpun dari berbagai sumber:


1. Hujan Meteor Arietids (7 Juni 2025)

Fenomena hujan meteor Arietids akan mencapai puncaknya pada 7 Juni 2025. Meskipun puncaknya terjadi pada siang hari, Anda masih bisa melihat meteor ini pada waktu subuh, sebelum Matahari terbit.

Meteor ini berasal dari rasi bintang Aries, yang muncul di arah timur menjelang fajar. Arietids sendiri termasuk hujan meteor siang hari paling aktif, dengan periode aktif dari 29 Mei hingga 7 Juni.

🌅 Tips: Cobalah mengamati mulai pukul 04.00 dini hari saat langit masih gelap dan polusi cahaya minim.


2. Strawberry Moon (11 Juni 2025)

Bulan Purnama di bulan Juni disebut sebagai Strawberry Moon, meski warnanya tidak merah seperti stroberi. Nama ini berasal dari budaya penduduk asli Amerika Utara, karena bertepatan dengan musim panen stroberi liar.

Dalam budaya Eropa kuno, Bulan Purnama ini disebut juga sebagai Mead Moon atau Bulan Madu, yang diyakini menjadi asal usul istilah honeymoon karena seringnya pernikahan dilangsungkan pada bulan Juni.

🌕 Fenomena ini dapat diamati pada malam 11 Juni 2025. Cukup arahkan pandangan ke langit tanpa alat bantu.


3. Solstis Juni (21 Juni 2025)

Solstis musim panas akan terjadi pada 21 Juni 2025, menandai awal musim panas di belahan Bumi utara. Pada saat ini, Matahari mencapai titik tertinggi di langit dan hari akan menjadi yang terpanjang dalam setahun.

Di Indonesia, fenomena ini menandai saat Matahari melintas paling jauh di 23,44° Lintang Utara. Efeknya, durasi siang bisa mencapai hingga 15 jam 17 menit di beberapa wilayah dunia.

🌞 Meski tidak terlalu terasa di wilayah tropis seperti Indonesia, ini tetap momen penting dalam kalender astronomi global.


4. Hujan Meteor Bootids (27 Juni 2025)

Fenomena hujan meteor lainnya akan kembali menyapa langit Indonesia, kali ini Bootids yang mencapai puncaknya pada 27 Juni 2025. Periode aktif Bootids berlangsung dari 22 Juni hingga 2 Juli.

Titik radian meteor ini berasal dari rasi Bootes, dan bisa disaksikan mulai senja hingga sekitar pukul 02.00 dini hari. Puncak penampakan terbaik diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

🌌 Bersiaplah malam 27 Juni dan carilah lokasi gelap di luar kota untuk pengalaman terbaik.


5. Konjungsi Bulan dan Mars (30 Juni 2025)

Sebagai penutup bulan Juni, akan terjadi fenomena langit menarik berupa konjungsi antara Bulan dan Mars. Keduanya akan tampak berdekatan, hanya berjarak sekitar 1°16′, dan mudah terlihat setelah Matahari terbenam.

Fenomena ini juga memungkinkan Anda menyaksikan earthshine, yaitu cahaya redup dari sisi gelap Bulan yang diterangi oleh cahaya pantulan Bumi. Pemandangan ini akan tampak indah saat langit cukup gelap.

🔭 Siapkan kamera atau teleskop jika ingin mengabadikan momen langka ini.


💡 Tips Mengamati Fenomena Langit:

  • Pilih tempat terbuka dan gelap, jauh dari polusi cahaya kota
  • Cek prakiraan cuaca untuk memastikan langit cerah
  • Gunakan aplikasi peta langit untuk mencari posisi rasi bintang dan planet
  • Bawa tikar atau kursi santai, serta camilan untuk kenyamanan observasi

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button