Kisah Yandi Hermawan: Dari Pemulung hingga Jadi CEO Perusahaan IT, Kini Punya 40 Karyawan

Patrazone.com – Hidup bukan soal dari mana kita memulai, tapi bagaimana kita melangkah. Itulah pelajaran hidup yang bisa dipetik dari perjalanan Yandi Hermawan, pria inspiratif yang dulunya bekerja sebagai pemulung, namun kini sukses menjadi CEO PT Sparta Computindo Teknologi, perusahaan jasa teknologi yang telah berdiri sejak 2010.
Kisah perjuangan hidup Yandi dibagikannya dalam podcast bersama Helmy Yahya, yang menjadi viral dan menyentuh banyak hati.
Membantu Ayah Sebagai Pemulung: “Minimal Saya Bisa Bantu Pakai Tenaga”
Sebelum dikenal sebagai pengusaha sukses, Yandi adalah lulusan SMP yang bekerja sebagai pemulung bersama ayahnya. Setiap hari, ia menghabiskan waktu dari pukul 19.00 hingga 23.00, lalu kembali bekerja pukul 03.00 hingga 05.00 pagi demi membantu ekonomi keluarga.
“Saya nggak bisa berbakti ke orang tua secara materi, tapi seenggaknya saya bantu pakai tenaga. Semaksimal mungkin saya bantu bapak,” ujar Yandi, dikutip Kamis (8/5/2025).
Ia mengaku kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat mengais barang bekas. Namun nasihat ayahnya agar tetap sabar menjadi semangat yang selalu membakar dirinya.
Titik Balik: Mengumpulkan Komponen Komputer Bekas
Titik balik hidup Yandi datang ketika teman ayahnya menyarankan untuk mulai mengumpulkan komponen komputer bekas. Dalam waktu enam bulan, ia mulai memahami seluk-beluk dunia teknologi.
Bermodal kepercayaan ayahnya, Yandi diberi uang Rp8 juta, hasil dari kerja kerasnya sebagai pemulung, untuk membeli kendaraan seken dan memulai usaha kecil-kecilan menjual sparepart komputer bekas.
“Waktu itu saya cuma mikir, gimana caranya bisa dapet Rp50 ribu per hari,” kenangnya.
Keuntungan dari satu unit monitor bekas berkisar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Pelan tapi pasti, usahanya berkembang meski tetap tak luput dari cobaan.
Pahitnya Ujian: Martabak Manis, Air Mata Istri, dan Janji dalam Hati
Salah satu momen paling membekas dalam hidup Yandi adalah saat hanya memiliki Rp25 ribu di tangan, sementara sang istri—yang sedang hamil—meminta martabak.
Ia pulang membawa martabak manis, namun sang istri justru menangis karena menginginkan martabak telur yang harganya lebih mahal.
“Saya lihat istri makan itu sambil nangis. Saat itu saya janji, saya harus berubah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Jadi CEO dan Punya Mimpi Bangun Sekolah IT Gratis
Berangkat dari kesederhanaan, kini Yandi sukses memimpin PT Sparta Computindo Teknologi, perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi. Perusahaan tersebut kini memiliki dua cabang di Jakarta Timur dan mempekerjakan lebih dari 40 orang karyawan.
Namun kesuksesan tak membuatnya lupa pada akar dan misi hidupnya.
“Mimpi saya itu pengen membuat sekolah IT gratis. Kalau di perusahaan, saya ingin membangun data center karena sekarang lagi fokus ke server,” kata Yandi.
Inspirasi untuk Siapa Pun yang Sedang Terpuruk
Kisah Yandi Hermawan adalah cermin bagi siapa saja yang sedang berada di titik terendah. Bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan keyakinan, perubahan hidup bukanlah mustahil. Dari sampah menjadi server, dari pemulung menjadi pemimpin perusahaan—kisah ini layak disimpan dalam hati siapa saja yang ingin berjuang mengubah nasib.