Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.275 per Dolar AS, Dipicu Penurunan Ekspektasi Inflasi AS

Patrazone.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mencatat penguatan pada akhir perdagangan Selasa (9/6/2025). Berdasarkan data pasar, rupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.275 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.291 per dolar AS.
Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai bahwa penguatan rupiah hari ini dipicu oleh penurunan ekspektasi inflasi di AS yang membuat dolar mengalami koreksi.
“Rupiah menguat sebagai respons atas pelemahan dolar AS semalam, setelah munculnya hasil survei yang menunjukkan penurunan ekspektasi inflasi di AS,” ujar Lukman kepada ANTARA, Selasa (9/6/2025).
Ekspektasi Inflasi AS Menurun, Dolar Terkoreksi
Data terbaru menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi satu tahun ke depan di AS turun 0,4 persen menjadi 3,2 persen, dari sebelumnya 3,6 persen. Penurunan juga terjadi dalam jangka menengah:
- Ekspektasi inflasi 3 tahun ke depan: turun 0,2 persen menjadi 3 persen
- Ekspektasi inflasi 5 tahun: turun 0,1 persen menjadi 2,6 persen
Kondisi ini membuat pasar memperkirakan bahwa The Federal Reserve mungkin menahan diri untuk tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga, sehingga melemahkan posisi dolar dan memberi ruang bagi penguatan mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Harapan Positif dari Perundingan Dagang AS–Tiongkok
Selain faktor inflasi, pasar juga menyambut positif perkembangan perundingan ekonomi antara AS dan Tiongkok. Dikutip dari Xinhua, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, menjelang sesi perdana mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, Senin (9/6).
“Bahkan Donald Trump menyatakan telah menerima laporan yang baik dari pertemuan tersebut,” tutur Lukman.
Optimisme ini turut memberi sentimen positif bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Kurs JISDOR Juga Menguat
Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia juga mencatat penguatan. JISDOR tercatat di level Rp16.276 per dolar AS, turun tipis dari posisi sebelumnya di Rp16.277 per dolar AS.
Outlook Rupiah Masih Rentan Fluktuasi
Meski demikian, penguatan rupiah dinilai masih bersifat sementara dan rentan terhadap fluktuasi eksternal, terutama terkait keputusan suku bunga The Fed ke depan dan dinamika geopolitik global.
“Selama tidak ada kepastian dari arah kebijakan moneter AS maupun ketegangan geopolitik mereda, tekanan terhadap rupiah masih akan ada,” pungkas Lukman.