BRIN Temukan Spesies Baru Katak Pohon Endemik Sulawesi, Namanya Rhacophorus boeadii

Patrazone.com – Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru katak pohon yang merupakan satwa endemik di Pulau Sulawesi. Spesies baru ini berasal dari genus Rhacophorus dan ditemukan di dua lokasi terpencil, yakni Gunung Gandang Dewata di Sulawesi Barat dan Gunung Katopasa di Sulawesi Tengah.
Katak Pohon Unik dengan Ciri Khas yang Membedakan
Peneliti Herpetologi BRIN, Amir Hamidy, menjelaskan bahwa penemuan ini didukung oleh analisis morfologi, genetika, serta suara panggilan jantan katak tersebut yang menunjukkan spesies ini belum pernah dideskripsikan sebelumnya.
“Katak ini berukuran sedang dengan panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betina 48-54 mm. Ciri khasnya antara lain moncong jantan yang miring, kulit punggung kasar dengan bintik putih, serta pola bercak putih di sisi tubuh,” ujar Amir, mengutip rilis Antara, Rabu (11/6/2025).
Penghormatan untuk Ahli Zoologi Terkenal
Spesies baru ini diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai penghormatan kepada mendiang Drs. Boeadi, naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang berkontribusi besar dalam ilmu zoologi dan konservasi herpetofauna di Indonesia.
Penemuan ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperkaya wawasan tentang kekayaan biodiversitas Sulawesi yang sangat unik dan belum banyak terjamah.
Kekhawatiran atas Kerentanan Habitat
Meski antusias dengan penemuan ini, Amir mengingatkan bahwa habitat katak baru ini, yang berada di hutan dataran tinggi, sangat rentan terhadap kerusakan habitat dan perubahan iklim.
Sebagai bagian dari kawasan Wallacea, Pulau Sulawesi dikenal dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan tingkat endemisme yang besar, terutama pada kelompok amfibi. Namun, tekanan terhadap habitat asli terus meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan spesies endemik ini.
Ajakan untuk Menjaga Kelestarian Alam
Amir mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan guna menjaga habitat alami flora dan fauna endemik Indonesia.
Temuan spesies baru ini sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201-230) dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.