Mengapa Jarang Ada Gedung Tinggi di Eropa? Ini 4 Alasan Utamanya

Patrazone.com – Saat berkunjung ke kota-kota besar di Eropa, Anda mungkin akan terpesona dengan bangunan klasik yang megah, namun jarang sekali menjumpai gedung pencakar langit seperti di Amerika Serikat atau Asia. Padahal, di benua lain, gedung tinggi lazim digunakan untuk hotel, perkantoran, hingga hunian vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan.
Mengapa Eropa berbeda? Apa alasan di balik langkanya gedung tinggi di benua tersebut?
Dikutip dari Novatr, berikut sejumlah faktor utama yang membuat gedung pencakar langit tidak mendominasi lanskap perkotaan di Eropa:
1. Melindungi Bangunan Bersejarah
Eropa dikenal sebagai “benua museum” karena kaya akan warisan arsitektur dan sejarah. Banyak kota di Eropa memiliki bangunan berusia ratusan tahun yang menjadi simbol peradaban dan identitas budaya.
Pemerintah setempat sangat ketat menjaga kelestarian visual dan struktur kota, sehingga pembangunan gedung tinggi bisa dibatasi agar tidak merusak pemandangan atau menutupi landmark bersejarah.
“Masyarakat Eropa menilai bangunan bukan hanya soal fungsi, tapi juga estetika dan nilai historis yang berpengaruh pada kualitas hidup,” demikian laporan Novatr.
2. Harga Properti yang Sangat Mahal
Beberapa kota besar di Eropa seperti London, Paris, dan Berlin memiliki harga tanah dan properti yang sangat tinggi. Biaya pembangunan gedung bertingkat pun bisa membengkak, terutama dengan banyaknya regulasi soal tinggi bangunan dan estetika kawasan.
Kondisi ini membuat pengembang lebih memilih proyek skala sedang dan rendah risiko, ketimbang membangun gedung pencakar langit yang membutuhkan investasi besar dan waktu lama.
3. Isu Keberlanjutan dan Efisiensi Energi
Gedung tinggi modern umumnya membutuhkan sistem pendingin, pemanas, dan pencahayaan buatan yang memakan banyak energi. Hal ini dianggap tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability) yang kini menjadi prioritas banyak negara Eropa.
Sebaliknya, bangunan tradisional justru dinilai lebih efisien karena dirancang untuk beradaptasi dengan iklim lokal tanpa banyak energi tambahan.
4. Dampak Perang Dunia dan Fokus Restorasi
Sebagian besar kota besar Eropa mengalami kerusakan parah akibat Perang Dunia II, dan pasca-perang, prioritas pemerintah adalah merekonstruksi kawasan bersejarah, bukan membangun gedung pencakar langit.
Alih-alih membangun dari nol, pemerintah dan warga lebih memilih untuk memulihkan bangunan bersejarah menggunakan teknik serta material tradisional. Ini memperkuat identitas kota dan menarik wisatawan.
Gedung Tertinggi di Eropa: Masih Didominasi Rusia
Meski jarang, beberapa gedung tinggi tetap berdiri di benua Eropa, utamanya di kawasan Rusia. Berikut adalah lima gedung tertinggi di Eropa versi World Atlas:
- Lakhta Center – Saint Petersburg, Rusia (462 meter)
- One Tower – Moskow, Rusia (405 meter)
- Federation Tower – Moskow, Rusia (373 meter)
- OKO Tower – Moskow, Rusia (354 meter)
- Neva Tower – Moskow, Rusia (345 meter)