Inspiratif

Kisah Haru 3 Pelajar Sumbar Tembus ITB, Rektor Datangi Rumah, Warga Patungan

Patrazone.com – Tiga pelajar asal Sumatera Barat menorehkan kisah inspiratif setelah berhasil lolos ke Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Di tengah keterbatasan ekonomi, mereka membuktikan bahwa semangat belajar dan tekad kuat bisa membuka jalan menuju kampus impian.

Ketiganya adalah Nauli Al Ghifari dan Devit Febriansyah dari SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang. Kisah perjuangan mereka menarik perhatian publik hingga Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, datang langsung ke kampung halaman mereka di Sumbar.


Latar Belakang Penuh Perjuangan

  • Nauli Al Ghifari, yang diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB, merupakan putra dari Pananuhon, penjual pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi. Pendapatan sang ayah hanya sekitar Rp8 juta per tahun, namun hal itu tak menyurutkan semangat belajar Nauli.
  • Devit Febriansyah, diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, berasal dari Kecamatan Malala, daerah terpencil yang jarang terdengar. Orang tuanya, Julimar dan Doni Afrijal, bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan tidak menentu. Mendengar kabar kelulusannya, warga kampung pun tergerak berpatungan memberikan bantuan biaya melalui iuran sukarela.
  • Deka Fakira Berna lolos ke Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB. Ia juga berasal dari keluarga sederhana dan beruntung mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah).

Rektor ITB Turun ke Kampung, Video Viral di Media Sosial

Momen mengharukan terjadi saat Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, menyambangi langsung kediaman para pelajar tersebut di Sumatera Barat. Salah satu video yang memperlihatkan beliau berjalan kaki bersama Devit menyusuri jalan desa menjadi viral di media sosial.

Unggahan akun Instagram @santosoim memperlihatkan suasana hangat dan penuh rasa haru. Hingga Rabu (11/6/2025), video itu telah ditonton lebih dari dua juta kali, memperlihatkan kuatnya simpati masyarakat terhadap kisah para siswa ini.


Pesan Bermakna dari Rektor ITB

Dalam kunjungannya, Prof. Tata—sapaan akrab Rektor ITB—menyampaikan pesan penuh makna:

“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” ujarnya.

Menurut Prof. Tata, ketiganya menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi di kampus ternama.


Bukti Nyata Semangat Pendidikan Inklusif

Kisah ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah hak semua anak bangsa, tak peduli latar belakang ekonomi mereka. Ketekunan, dukungan masyarakat, dan keberpihakan institusi pendidikan seperti ITB menunjukkan bahwa impian anak-anak dari pelosok negeri tetap bisa terwujud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button