Indonesia

Hanya Kirim 3 Wakil ke Japan Open 2025, Ini Penjelasan Pelatih Ganda Campuran Indonesia

Patrazone.com – Tim ganda campuran Indonesia hanya akan menurunkan tiga pasangan di ajang Japan Open 2025, yang akan digelar pada 15–20 Juli mendatang di Jepang. Keputusan ini menjadi sorotan, mengingat sektor ini sebelumnya kerap diwakili oleh lebih banyak pasangan.

Kepala Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky, buka suara soal keputusan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemilihan wakil dilakukan berdasarkan evaluasi performa dan progres terbaru atlet, bukan sekadar formalitas pendaftaran.

“Cuma tiga yang kemarin progres dan kemampuannya bagus. Kami sudah bahas ini dengan Pak Binpres (Eng Hian). Sekarang enggak bisa sembarangan mendaftarkan pemain,” kata Rionny di Istora Senayan, seperti dikutip pada Sabtu (14/6/2025).


Tiga Pasangan Ganda Campuran Indonesia di Japan Open 2025

Berikut tiga pasangan ganda campuran yang akan bertanding di turnamen level Super 750 tersebut:

  1. Jafar Hidayatullah / Aisyah Salsabila Pasaribu
  2. Amri Syahnawi / Nita Violina Marwah
  3. Adnan Maulana / Indah Cahya Sari Jamil

Selain itu, pasangan non-Pelatnas Rehan Naufal Kusharjanto / Gloria Emanuelle Widjaja juga tercatat dalam daftar entry Japan Open 2025 yang dirilis oleh BWF (Badminton World Federation).


Mengapa Hanya Tiga Pasang dari Pelatnas?

Menurut Rionny, hanya tiga pasangan tersebut yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa turnamen terakhir. Sementara beberapa pasangan senior tidak masuk daftar karena alasan performa dan teknis.

  • Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari masih dalam masa istirahat usai penampilan kurang maksimal sejak comeback di Kejuaraan Asia hingga Indonesia Open 2025.
  • Verrel Yustin Mulia / Lisa Ayu Kusumawati terkendala peringkat dunia yang belum mencukupi untuk tampil di turnamen Super 750.
  • Dejan Ferdinansyah, yang sebelumnya berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, kini belum memiliki partner tetap. Fadia kini fokus penuh pada sektor ganda putri.

“Kami daftarkan tiga dulu. Tapi keputusan akhir tetap menunggu evaluasi. Kalau hasil mereka bagus dan ada progres, kami rembuk lagi dengan Binpres dan Koordinator Pelatih,” jelas Rionny.


Seleksi Lebih Ketat, Fokus pada Prestasi Nyata

Rionny menekankan bahwa PBSI kini lebih selektif dalam mengirim atlet ke turnamen internasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menghindari pengiriman sia-sia, dan memastikan bahwa hanya atlet dengan kesiapan optimal yang bersaing di level atas.

“Ini semua demi efektivitas. Kan enggak segampang itu kirim-kirim pemain. Kami harus punya hasil, baru bisa lanjut,” tuturnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button