Keuangan

Mandiri Institute: Libur Panjang Dorong Konsumsi dan Jaga Daya Beli Masyarakat

Patrazone.com – Aktivitas konsumsi masyarakat Indonesia tetap terjaga usai Ramadan 2025, didorong oleh sejumlah momentum libur panjang dan cuti bersama sepanjang Mei hingga awal Juni. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Mandiri Institute Insight yang dirilis pada Jumat (27/6/2025).

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan bahwa indikator Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan tingkat belanja masyarakat masih kuat pasca Lebaran, berkat sejumlah hari libur nasional seperti Hari Buruh, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha.

“Tanpa adanya libur panjang, MSI kami perkirakan akan 5–8% lebih rendah dari posisi saat ini,” ujar Andry.

Libur Panjang Dongkrak Belanja Hingga 8 Persen

Berdasarkan data MSI:

  • Mei 2025, MSI dengan libur panjang tercatat di level 255,4, sedangkan tanpa libur diperkirakan hanya 242,7 (lebih rendah 5%).
  • Juni 2025, realisasi MSI dengan libur di 269,5, sementara tanpa libur hanya 249 (turun 8%).

Artinya, momentum liburan berhasil menjaga ritme konsumsi masyarakat di tengah periode pasca Ramadan yang biasanya mengalami penurunan belanja.

Konsumsi Didominasi Kelas Menengah Atas

Andry mengungkapkan bahwa kelompok menengah atas menjadi motor penggerak konsumsi selama masa liburan, dengan pertumbuhan belanja mencapai 14,8% pada Mei dibandingkan April 2025. Jenis pengeluaran yang paling banyak adalah untuk makan di luar (dining out), hiburan, dan barang tahan lama.

Sementara itu, kelompok masyarakat menengah bawah cenderung mengarahkan belanja mereka untuk kebutuhan rumah tangga.

Tren Liburan: Dekat Lebih Disukai

Menariknya, Mandiri Institute juga mencatat bahwa belanja selama liburan cenderung lebih tinggi di destinasi wisata dekat Jabodetabek, seperti Puncak, Bandung, dan Anyer, yang mengalami kenaikan 5,4%–7,7% secara tahunan (year-on-year).

Sebaliknya, destinasi liburan favorit seperti Yogyakarta dan Bali justru mengalami penurunan kunjungan dan belanja sekitar 6,7%–7,2% yoy.

“Ini mengindikasikan pola mobilitas masyarakat saat libur mayoritas terjadi di dalam kota atau wilayah sekitar,” jelas Andry.

Libur Bersama Dinilai Vital untuk Ekonomi Domestik

Dengan berbagai data tersebut, Mandiri Institute menyimpulkan bahwa libur panjang dan cuti bersama tidak hanya memberikan waktu istirahat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi elemen penting dalam menjaga daya beli dan konsumsi rumah tangga, yang menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button