Keuangan

IHSG Berpeluang Menguat, Ketegangan Iran-Israel Mereda dan Investor Kembali Optimistis

Patrazone.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan menyusul meredanya konflik antara Iran dan Israel, yang sebelumnya sempat mengguncang pasar keuangan global.

Meskipun IHSG tercatat menguat 0,96% pada akhir pekan, Kamis (26/6/2025), namun dalam sepekan terakhir indeks masih mengalami penurunan tipis sebesar 0,14%. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), IHSG pun tertekan dengan koreksi sebesar 2,58%.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memuncak sejak pertengahan Juni sempat menjadi pemicu utama arus keluar dana asing dari bursa saham Indonesia. Net sell asing dalam sepekan mencapai Rp4,51 triliun, sementara sepanjang tahun 2025 telah tercatat sebesar Rp53,21 triliun.

Pasar Menanti Dampak Gencatan Senjata Iran-Israel

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat (27/6/2025), mengonfirmasi bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, meskipun hingga detik-detik terakhir kedua negara masih saling meluncurkan serangan rudal.

Meredanya konflik ini dinilai menjadi katalis positif bagi pasar saham global, termasuk Indonesia. Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa situasi geopolitik yang mulai kondusif bisa membuka peluang penguatan IHSG pada pekan depan.

“Meredanya konflik Timur Tengah bisa menjadi angin segar bagi pasar. Namun, pelaku pasar juga akan mencermati rilis sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat,” ujar Nafan kepada Bisnis.com, Minggu (29/6/2025).

Fokus ke Data Ekonomi AS dan Sentimen Domestik

Selain faktor geopolitik, investor juga akan memantau rilis data ekonomi Amerika Serikat, terutama Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) yang naik menjadi 2,3% pada Mei 2025 dari 2,2% pada bulan sebelumnya. Data ketenagakerjaan seperti nonfarm payroll juga akan menjadi indikator penting bagi arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Dari dalam negeri, ekspektasi terhadap inflasi Indonesia yang stabil dan prospek kebijakan fiskal serta moneter yang akomodatif turut menjadi penopang IHSG.

Analis juga menyoroti perkembangan hubungan dagang AS–China, yang jika menunjukkan hasil positif, dapat meredakan kekhawatiran terhadap potensi perang dagang jilid baru.

Proyeksi Pergerakan IHSG Pekan Depan

Nafan Aji memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.745–6.814 dan resistensi di level 6.980–7.053 pada pekan pertama Juli 2025.

Sementara itu, Ratna Lim, Analis Phintraco Sekuritas, mencatat bahwa meskipun ada peluang pemulihan, sebagian investor masih berhati-hati dan memilih strategi perdagangan jangka pendek di tengah ketidakpastian global.

“Pelaku pasar tetap waspada, meski sentimen geopolitik mulai mereda. Ke depan, arah IHSG sangat dipengaruhi oleh data ekonomi dan respons kebijakan global,” tulis Ratna dalam risetnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button