Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 23 Warga Sipil, Termasuk 3 Anak-anak

Patrazone.com — Serangan udara dan tembakan artileri Israel kembali mengguncang wilayah Gaza, Palestina, menewaskan setidaknya 23 orang, termasuk tiga anak-anak dan beberapa perempuan. Insiden memilukan ini terjadi di tengah memanasnya konflik bersenjata antara Israel dan kelompok Hamas.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dalam pernyataan kepada AFP, Sabtu (29/6/2025).
“Kami telah mengevakuasi 23 jenazah dari berbagai lokasi, termasuk anak-anak dan wanita,” kata Bassal.
Rumah Warga Rata dengan Tanah, Anak-anak Jadi Korban
Salah satu serangan paling mematikan dilaporkan terjadi di lingkungan Zeitun, Kota Gaza. Bassal menyebut bahwa dua anak tewas ketika rumah mereka dihantam rudal dan hancur total.
Abdel Rahman Azzam (45), kerabat dari korban, menceritakan momen mengerikan saat serangan terjadi.
“Saya berada di rumah ketika mendengar ledakan besar di rumah saudara saya. Saat keluar, saya melihat rumah sudah rata dengan tanah dan terbakar,” katanya kepada AFP.
“Kami mengevakuasi lebih dari 20 orang yang terluka. Dua anak tewas di tempat. Jeritan anak-anak dan wanita tak berhenti. Rumah itu dibom tanpa peringatan. Ini benar-benar kejahatan,” lanjutnya dengan nada getir.
Israel Klaim Targetkan Hamas, Tolak Komentar Soal Anak-anak Tewas
Militer Israel belum memberikan tanggapan atas tewasnya warga sipil, termasuk anak-anak. Dalam pernyataan resminya, militer hanya menyebut bahwa serangan dilakukan sebagai bagian dari upaya “membongkar infrastruktur militer Hamas” di Jalur Gaza.
Pernyataan ini memicu kecaman dari berbagai pihak, terutama organisasi kemanusiaan yang menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga sipil, terutama anak-anak.
Situasi Gaza Makin Memburuk, Warga Tidur dalam Ketakutan
Serangan yang tak pandang bulu ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Banyak keluarga harus mengungsi tanpa arah dan hidup dalam ketakutan.
“Kami tidur dalam keadaan tidak tahu apakah masih akan bangun esok pagi. Ini bukan perang biasa, ini mimpi buruk,” kata Azzam.
Kecaman Dunia Internasional Terus Menguat
Serangan terhadap warga sipil, terlebih anak-anak, memicu gelombang kecaman dari berbagai lembaga internasional. PBB dan LSM kemanusiaan mendesak segera dilakukan gencatan senjata dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional.