Properti

Menteri PKP Maruarar Usulkan Kuota Rumah Subsidi 2026 Naik Jadi 500.000 Unit

Patrazone.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan penambahan kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 500.000 unit pada tahun 2026. Usulan ini disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor BP Tapera, Jumat (4/7/2025).

“Saya menyampaikan usulan agar tahun depan rumah subsidi bisa ditargetkan 500.000 unit, sehingga makin banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa memiliki rumah berkualitas,” ujar Maruarar dalam pernyataan resminya.


Dorong Target 3 Juta Rumah dan Atasi 26 Juta RTLH

Penambahan kuota FLPP tersebut menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mengejar target 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Selain memperluas akses kepemilikan rumah, Maruarar juga menyebut pihaknya tengah menyiapkan program untuk mempercepat renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang jumlahnya kini mencapai lebih dari 26 juta unit.

“Kami telah mengusulkan agar program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) diperluas agar masyarakat yang tinggal di RTLH bisa mendapatkan hunian yang layak,” tambahnya.


Kredit Usaha Rakyat (KUR) Jadi Solusi Pembiayaan

Maruarar menyebut program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga akan dioptimalkan untuk mendukung sektor perumahan, baik bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Pemerintah tengah menyusun Peraturan Menteri (Permen) PKP yang akan mengatur secara rinci kriteria penerima dan skema penyaluran KUR perumahan tersebut.

“Saya akan umumkan isi Permen PKP-nya secara lengkap setelah pembahasannya selesai agar tidak menimbulkan polemik,” kata politisi PDI-P tersebut.

KUR perumahan diproyeksikan bisa membantu pembiayaan konstruksi oleh pengembang kecil dan menengah, serta masyarakat yang ingin membeli, membangun, atau merenovasi rumah, termasuk untuk keperluan usaha produktif.


Plafon KUR Pengembang Naik Jadi Rp5 Miliar

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa plafon KUR untuk sektor perumahan dinaikkan dari Rp500 juta menjadi Rp5 miliar bagi pengembang skala kecil-menengah.

“Dengan plafon Rp5 miliar, pengembang bisa membangun sekitar 38-40 unit rumah tipe 36, dengan tenor pinjaman mencapai 4-5 tahun,” jelas Airlangga, Kamis (3/7/2025).

Airlangga juga menegaskan bahwa KUR ini akan menyentuh segmen masyarakat yang ingin melakukan renovasi rumah reguler maupun untuk mendukung kegiatan usaha rumahan.


Realisasi FLPP dan Optimisme Kuota 2025

Pada semester I/2025, penyaluran FLPP tercatat mencapai Rp14,99 triliun, dengan total kuota ditargetkan 350.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun. Sejumlah pengembang optimistis target itu bisa tercapai, apalagi minat pasar rumah bersubsidi tetap tinggi.

Bank-bank penyalur seperti Bank Nobu juga telah menyatakan komitmen untuk mendukung program ini, termasuk rencana penyaluran hingga 20.000 unit KPR subsidi FLPP.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button