Profil Arif Havas Oegroseno, Wamenlu yang Kini Jadi Komisaris Pertamina International Shipping

Patrazone.com — Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno resmi ditunjuk sebagai Komisaris di PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang logistik dan pengangkutan energi berbasis maritim. Penunjukan ini tercatat dalam laman resmi perusahaan per Kamis (10/7/2025).
Penunjukan Arif menambah daftar panjang pejabat negara yang kini menjabat posisi strategis di BUMN energi. Sosoknya dikenal sebagai diplomat karier yang telah malang melintang di berbagai posisi penting dalam dunia hubungan luar negeri Indonesia.
Total Kekayaan Capai Rp8,48 Miliar
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2024, Arif tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp8,48 miliar. Jumlah ini terdiri dari:
- Tanah dan bangunan: Rp3,66 miliar, tersebar di wilayah Jakarta Selatan.
- Alat transportasi dan mesin: Rp76 juta (Vespa Scooter 1966 senilai Rp3 juta dan Mercedes SL500 1999 senilai Rp73 juta).
- Harta bergerak lainnya: Rp96,5 juta.
- Kas dan setara kas: Rp3,83 miliar.
- Harta lainnya: Rp800 juta.
- Utang: Rp9,2 juta.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Diplomatik
Pria kelahiran 12 Maret 1963 ini merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, yang lulus pada 1986. Ia melanjutkan pendidikannya di Harvard Institute for International Development pada 1990 dan Harvard Law School pada 1991–1992.
Karier Arif di Kementerian Luar Negeri dimulai sejak 1986. Ia termasuk dalam Angkatan 13 diplomat Indonesia yang direkrut langsung dari kampus oleh tim dari Kemlu.
Pengalaman Internasional dan Kiprah Strategis
Nama Arif Havas Oegroseno cukup dikenal di panggung diplomasi internasional. Ia pernah menjabat sebagai:
- Duta Besar RI untuk Jerman (2018–2024).
- Deputi Kedaulatan Maritim di Kemenko Kemaritiman.
- Presiden Konferensi Negara Pihak Konvensi Hukum Laut Internasional PBB (2010).
- Ketua Delegasi RI untuk Submisi Ekstensi Landas Kontinen ke PBB (2007–2010).
Arif juga dikenal sebagai negosiator andal. Ia pernah memimpin negosiasi penting dalam perjanjian perbatasan, ekstradisi, hingga perjanjian keamanan dengan Australia. Tak hanya itu, ia juga berperan penting dalam lahirnya Resolusi World Ocean Conference di Manado.
Komisaris di Tengah Transformasi PIS
Penunjukan Arif sebagai komisaris di Pertamina International Shipping datang pada momentum penting, saat PIS sedang memperkuat posisi sebagai pemain logistik energi global. Dengan latar belakang internasional dan jaringan diplomatik yang luas, kehadiran Arif dinilai bisa memperkuat ekspansi dan kolaborasi internasional PIS di sektor kemaritiman dan energi.