Komunitas

Menteri Kebudayaan Prancis Kunjungi Jakarta, Apresiasi Kolaborasi Budaya Indonesia-Prancis Lewat Batik dan Desain Muda

Patrazone.com – Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, bersama delegasinya menyambangi Rumah Tradisional Kudus di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (28/5/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan budaya yang digagas Institut Français d’Indonésie (IFI), PINTU Incubator, dan Gramedia dalam memperkuat kolaborasi kreatif antara Indonesia dan Prancis.

Salah satu sorotan utama dalam kunjungan ini adalah PINTU Incubator, program inkubasi kreatif lintas negara yang diluncurkan sejak 2022. Inisiatif ini dirancang untuk menghubungkan desainer muda Indonesia dan Prancis melalui pembinaan, pertukaran budaya, dan pengalaman profesional dengan para mentor dari dua negara.


Menyatukan Warisan dan Inovasi Lewat PINTU Incubator

Acara dimulai dengan pemutaran video yang merekam tiga tahun perjalanan PINTU Incubator, dilanjutkan sesi perkenalan peserta terpilih. Momen penting ini turut menampilkan peluncuran buku Ode to Indonesian Culture yang merayakan tokoh-tokoh budaya Indonesia serta presentasi dua maestro batik asal Pekalongan: Dudung Alie Syahbana dan Nur Cahyo.

Dudung menampilkan kreasi motif Parang Indonesia Raya—rekonstruksi modern dari motif parang klasik. Parang digambarkan dalam bentuk melingkar, meliuk seperti bulan sabit, menciptakan kesan dinamis dan kontemporer. Sementara itu, karya Nur Cahyo mengangkat unsur influensi Tiongkok dan Arab, dengan motif flora-fauna berpadu dengan pola geometris khas berupa titik dan garis.

“Program ini bukan sekadar diplomasi budaya. Ini tentang bagaimana kita tumbuh bersama sebagai bangsa yang saling belajar dan menghargai,” ujar Thresia Mareta, Co-founder PINTU Incubator.


Penandatanganan MoU Bersama École Duperré Paris

Pada kesempatan yang sama, PINTU Incubator menjalin kerja sama strategis dengan École Duperré Paris, sekolah seni dan mode ternama di Prancis. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Thresia Mareta dan Alain Soreil, Direktur École Supérieure des Arts Appliqués Duperré.

Kerja sama ini bertujuan memperluas kolaborasi internasional di bidang pendidikan dan budaya, mencakup pertukaran pelajar, program residensi, hingga pengembangan proyek kreatif bersama antara desainer muda dari kedua negara.

Sejak 2022, program PINTU telah menjaring lebih dari 10.000 pendaftar, menyaringnya menjadi 51 peserta terpilih, dan menggandeng 86 mentor kreatif—termasuk 33 dari Prancis.

Acara ditutup dengan penampilan gamelan, sebagai bentuk penghormatan pada musik tradisional Indonesia yang sempat menginspirasi komponis legendaris Prancis, Claude Debussy.


Brigitte Macron Apresiasi Batik Nur Cahyo di Museum Nasional

Dalam kunjungan terpisah, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron bersama Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, mengunjungi Museum Nasional di Jakarta. Di sana, Brigitte menyaksikan 20 karya batik hasil kurasi pribadi Menpar Widi, yang merupakan karya Nur Cahyo, salah satu seniman batik yang turut tampil di acara PINTU Incubator.

“Saya merasa terhormat mendukung acara yang menguatkan hubungan budaya dan pariwisata Indonesia-Prancis,” ujar Menpar Widi melalui siaran pers.

Nur Cahyo, perajin batik asal Pekalongan, dikenal karena menggabungkan inovasi desain dengan nilai tradisional tinggi. Ia memberdayakan lebih dari 50 pembatik lokal, dan karyanya telah tampil di panggung internasional, termasuk dalam proyek diplomasi budaya seperti Batik ASEAN.


Menguatkan Diplomasi Budaya Lewat Wastra dan Desain

Kunjungan ini menjadi simbol nyata kerja sama budaya bilateral yang terus berkembang, tidak hanya dalam pelestarian warisan, tetapi juga dalam pengembangan ekosistem kreatif di era modern. Batik, mode, seni, dan pendidikan menjadi jembatan penting dalam memperkuat relasi antarkebudayaan.

author avatar
Patrazone

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button