Sains

Hacker Ukraina Bobol Sistem Pabrik Drone Rusia, Klaim Hancurkan 10TB Data Rahasia

Patrazone.com – Kelompok peretas Ukraina yang menamakan diri mereka BO Team (Black Owl) mengklaim telah berhasil membobol dan melumpuhkan infrastruktur teknologi informasi milik Gaskar Integration, salah satu produsen drone militer terbesar Rusia.

Serangan siber yang diumumkan melalui kanal Telegram pada Jumat (18/7/2025) itu disebut sebagai bagian dari upaya “demiliterisasi digital” terhadap Rusia. Tidak hanya melumpuhkan jaringan, kelompok ini mengaku menghapus ribuan dokumen sensitif dan file teknis penting terkait produksi drone militer Negeri Beruang Merah.


Ambil Alih Server dan Hancurkan Data

BO Team mengklaim bahwa mereka menembus hingga ke jantung sistem TI Gaskar Group, mengambil alih seluruh jaringan internal perusahaan, termasuk server utama dan cadangan.

“Kami menghancurkan semua data penting, termasuk 10 terabita file backup, serta menghapus seluruh infrastruktur mereka,” tulis pernyataan kelompok itu.

Mereka juga menyebut telah mencuri source code penuh dari perangkat lunak yang digunakan Gaskar untuk pengembangan dan produksi drone, baik yang sudah digunakan maupun yang masih dalam tahap riset dan pengembangan.


Tuding China Terlibat Latih Spesialis Gaskar

Dalam pernyataan lanjutan, kelompok peretas Ukraina itu turut menuduh bahwa China terlibat dalam pelatihan teknis para spesialis drone di Gaskar Integration. Selain itu, mereka juga merilis sejumlah dokumen internal yang disebut sebagai kuesioner rahasia karyawan.

Meski klaim tersebut menyebar cepat di dunia maya, Gaskar Integration maupun pemerintah Rusia belum memberikan tanggapan resmi. Demikian pula Kementerian Pertahanan Ukraina yang enggan berkomentar soal dugaan keterlibatan negara tersebut.


Eskalasi Perang Siber dalam Konflik Rusia-Ukraina

Serangan ini menambah panjang daftar aksi cyberwarfare dalam konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Pada Juni 2025, eskalasi militer kedua negara kembali meningkat tajam, memicu kekhawatiran global.

Meski begitu, Presiden AS Donald Trump tampak menahan diri dalam menyikapi situasi terbaru. Serangan drone Ukraina ke wilayah dalam Rusia tidak direspons secara terbuka oleh Gedung Putih, bahkan menjelang perundingan damai putaran kedua antara kedua negara di Istanbul.


AS Jaga Jarak di Putaran Perundingan Kedua

Putaran negosiasi damai terbaru antara Rusia dan Ukraina yang digelar di Istanbul berlangsung tanpa terobosan berarti. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang sebelumnya memainkan peran penting dalam diplomasi awal, kini mengambil peran lebih kecil.

Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa panggilan telepon antara Rubio dan Menlu Rusia Sergey Lavrov hanya menghasilkan pernyataan normatif untuk “melanjutkan dialog damai”. Bahkan, panggilan itu dikonfirmasi dilakukan atas permintaan Lavrov, bukan inisiatif AS.


Drone Jadi Senjata Strategis, Siber Jadi Medan Perang Baru

Drone dan teknologi otonom semakin menjadi alat perang strategis utama dalam konflik Rusia-Ukraina. Tak heran jika perusahaan seperti Gaskar Group kini menjadi target serangan dunia maya.

Serangan ini tidak hanya menyasar kerusakan fisik, tetapi juga melumpuhkan sistem produksi dan mengganggu pasokan drone ke medan perang. Jika benar data dan source code Gaskar sudah dihancurkan, hal ini bisa menjadi pukulan telak bagi kemampuan militer Rusia di garis depan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button