Male

Golden Hour 6 Jam, Penentu Keselamatan Pasien Serangan Jantung

Patrazone.com – Periode enam jam pertama atau yang dikenal dengan golden hour menjadi waktu krusial bagi keselamatan pasien serangan jantung. Jika penanganan medis cepat dan tepat dilakukan dalam rentang waktu tersebut, kerusakan otot jantung masih dapat dicegah.

Hal ini disampaikan oleh Prof. dr. Dasaad Mulijono, MBBS (Hons), FIHA, Ph.D, Direktur Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, saat acara Lunch & Connect with Bethsaida di Tangerang, Kamis (18/7/2025).

“Kalau sudah lewat dari enam jam, hampir semua otot jantung bisa mati. Akibatnya pasien bisa mengalami gagal jantung,” ujar Prof. Dasaad.


Pentingnya Akses Cepat ke Fasilitas Kesehatan

Prof. Dasaad menegaskan, akses cepat ke fasilitas kesehatan dengan teknologi dan layanan tanggap darurat sangat penting untuk menangani serangan jantung dalam golden hour.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah sebagai pemicu serangan jantung tidak menunjukkan gejala apapun sebelumnya.

“Sebanyak 70 hingga 80 persen pasien saya yang mengalami penyumbatan tidak punya gejala apa pun. Oleh sebab itu, penting melakukan deteksi dini bahkan sebelum usia 40 tahun,” katanya.


Faktor Risiko dan Anjuran Gaya Hidup Sehat

Selain faktor keturunan, penyakit jantung sangat dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk, stres, kurang tidur, dan minim olahraga.

Prof. Dasaad menganjurkan masyarakat untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang hingga tinggi, agar detak jantung meningkat dan menjaga kesehatan jantung.

“Olahraga seperti bulu tangkis, tenis, gym, atau naik turun tangga sangat direkomendasikan,” ujarnya.


Teknologi Terbaru Penanganan Penyumbatan Pembuluh Darah

Bethsaida Hospital juga telah mengaplikasikan teknologi intervensi kardiologi mutakhir bernama Drug-Coated Balloon (DCB). Teknologi ini membuka pembuluh darah tersumbat tanpa meninggalkan implan logam dalam tubuh.

“DCB sangat diminati karena tidak meninggalkan benda asing di dalam tubuh. Setelah tindakan, pasien hanya perlu menjaga pola hidup sehat sesuai anjuran dokter agar sumbatan hilang dan fungsi jantung optimal kembali,” jelas Prof. Dasaad.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button