Konflik Panas di Barcelona: Ter Stegen Cedera, Hubungan Memburuk, Ban Kapten Terancam Dicopot
Patrazone.com – Masa depan Marc-André ter Stegen di Barcelona tengah berada di ujung tanduk. Meski sang kiper sudah mengonfirmasi bakal absen selama tiga bulan karena operasi punggung, hubungan panas dengan manajemen klub justru jadi sorotan utama.
Operasi ini menjadi pukulan berat bagi tim jelang musim 2025/2026. Namun, yang membuat situasi semakin rumit adalah dugaan bahwa Ter Stegen sengaja menyebut durasi pemulihan hanya tiga bulan, padahal diperkirakan bisa lebih lama.
Mengutip laporan Sport, petinggi klub berharap durasi absen Ter Stegen mencapai empat bulan atau lebih, agar bisa memanfaatkan regulasi La Liga yang memungkinkan klub mendaftarkan pengganti dengan menggunakan 80% dari gaji pemain yang cedera — dalam hal ini, kiper muda Joan Garcia disebut-sebut sebagai opsi.
Namun dengan Ter Stegen menyebut hanya akan absen tiga bulan, Barcelona tidak bisa mengaktifkan klausul itu. Manajemen pun mencurigai adanya itikad tidak baik dari sang penjaga gawang, memperuncing ketegangan yang sudah lama terjadi.
Terancam Dicopot dari Jabatan Kapten
Konflik tidak berhenti di persoalan medis dan administratif. Posisi Ter Stegen sebagai kapten utama Barcelona juga ikut terancam. Laporan menyebutkan bahwa suara dari internal klub menyerukan pencopotan ban kapten dari kiper asal Jerman tersebut.
Secara tradisional, pemilihan kapten dilakukan melalui voting oleh para pemain utama setelah laga Joan Gamper Trophy. Namun, dalam situasi yang memanas ini, pihak klub dikabarkan menekan pelatih Hansi Flick untuk mengambil keputusan lebih awal — dan berpotensi melewati mekanisme pemungutan suara.
Ingin Bertahan, Tapi Situasi Semakin Panas
Meski situasi kian memanas, Ter Stegen dilaporkan tetap ingin bertahan di Camp Nou. Pemain berusia 33 tahun itu telah mengisyaratkan bahwa ia tidak berniat hengkang, apalagi di tengah cedera serius yang membuatnya hampir mustahil untuk ditransfer dalam waktu dekat.
Di sisi lain, absennya Ter Stegen bisa menjadi momentum bagi Joan Garcia atau kiper pelapis lainnya untuk tampil dan membuktikan diri di bawah mistar.
