Makna Hari Persahabatan Internasional 30 Juli

Patrazone.com – Setiap 30 Juli, dunia memperingati Hari Persahabatan Internasional sebagai momen untuk merayakan kekuatan persahabatan dalam menciptakan perdamaian, saling pengertian, dan solidaritas antarbangsa.
Peringatan ini bukan sekadar simbol, tetapi seruan nyata untuk menjadikan nilai-nilai persahabatan sebagai fondasi membangun dunia yang lebih inklusif.
Sejarah Penetapan oleh PBB
Hari Persahabatan Internasional resmi dicanangkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2011. Inisiatif ini lahir dari keyakinan bahwa persahabatan antarindividu, komunitas, dan negara dapat menjadi pendorong kuat dalam menciptakan dunia yang damai.
Namun sebenarnya, cikal bakal ide ini sudah lebih dahulu muncul melalui rekomendasi UNESCO pada 1997, yang mendefinisikan budaya damai sebagai serangkaian nilai dan perilaku yang menolak kekerasan serta menyelesaikan konflik lewat dialog dan empati.
Ajakan untuk Anak Muda dan Masyarakat Dunia
PBB mendorong semua elemen – dari pemerintah hingga organisasi masyarakat sipil – untuk merayakan hari ini dengan aksi nyata, seperti menyelenggarakan dialog lintas budaya, pertukaran pelajar, kegiatan sosial, hingga program edukasi tentang toleransi.
Khususnya bagi anak muda, persahabatan adalah alat ampuh untuk melintasi sekat-sekat perbedaan. Di tengah dunia yang terpolarisasi, mereka diajak menjadi agen perubahan yang melihat sesama bukan sebagai lawan, melainkan sebagai rekan dalam perjalanan hidup manusia.
Pesan Persahabatan 2025: Kekuatan dalam Kesederhanaan
Tahun ini, PBB menggarisbawahi bahwa perdamaian tidak selalu datang dari meja perundingan. Perdamaian dimulai dari percakapan, kepercayaan, dan kepedulian yang dibangun dalam keseharian.
Dalam pesan resminya, PBB mengingatkan bahwa:
“Persahabatan tidak membutuhkan pidato atau tanda tangan. Ia hadir lewat momen sederhana dan keberanian untuk peduli pada sesama.”
Di tengah konflik dan perpecahan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia, seruan untuk membangun jembatan melalui persahabatan terasa makin relevan—bukan karena sentimentalisme, tapi karena kebutuhan yang mendesak.
Persahabatan sebagai Praktik Hidup
Lebih dari sekadar perayaan, Hari Persahabatan Internasional menjadi pengingat bahwa empati, toleransi, dan solidaritas adalah praktik hidup. Saat kita memilih untuk saling memahami daripada menghakimi, dunia sedikit demi sedikit bergerak menuju arah yang lebih baik.
Karena dengan persahabatan, kita bukan hanya menerima dunia apa adanya—kita juga membentuk dunia sebagaimana mestinya.