Studi: Main Media Sosial Berlebihan Bisa Turunkan Fungsi Otak Remaja
Patrazone.com – Media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, penelitian terbaru mengungkap sisi lain yang mengkhawatirkan: penggunaan media sosial secara berlebihan ternyata dapat menurunkan kemampuan kognitif dan mengubah aktivitas otak remaja.
Temuan ini berasal dari studi ilmuwan University of Southern California (USC) yang dipublikasikan di jurnal internasional dan dilaporkan oleh Medical Xpress serta MedPage Today.
Para peneliti menemukan bahwa remaja yang terlalu sering terpapar notifikasi, komentar, dan “like” di media sosial menunjukkan perubahan aktivitas di bagian otak yang berperan dalam pengendalian diri, perhatian, dan pemrosesan penghargaan sosial.
Dampak pada Otak dan Prestasi Akademik
Dalam penelitian terhadap 6.554 anak usia 9–13 tahun, para ilmuwan melakukan pemantauan selama dua tahun melalui tes kognitif dan pemindaian MRI.
Hasilnya, anak-anak yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari memiliki skor kemampuan kognitif lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakannya.
Pemindaian otak juga menunjukkan perubahan di prefrontal cortex dan striatum ventral, area penting yang mengatur impuls, pengambilan keputusan, dan fokus. Kondisi ini dapat memengaruhi daya ingat jangka pendek, konsentrasi, dan kestabilan emosi.
Lebih lanjut, penggunaan media sosial berlebihan juga dikaitkan dengan penurunan performa akademik serta peningkatan risiko kecemasan, depresi ringan, dan gangguan fungsi otak di usia dewasa muda.
Batas Aman: Kurangi Waktu Layar di Bawah 2 Jam Sehari
Para peneliti menegaskan pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam mengawasi kebiasaan digital anak.
Mereka menyarankan agar waktu penggunaan media sosial dibatasi kurang dari dua jam per hari, diselingi aktivitas non-digital seperti olahraga, membaca, dan berinteraksi langsung.
Selain itu, disarankan pula untuk menghindari penggunaan gawai saat makan atau menjelang tidur, agar otak dapat beristirahat dari rangsangan digital yang berlebihan.
