Dari Sepeda Butut ke Kerajaan Bisnis Triliunan Rupiah: Perjalanan Inspiratif Eka Tjipta Widjaja

Patrazone.com – Eka Tjipta Widjaja memulai segalanya dari nol. Seorang bocah imigran yang keliling kampung menjajakan permen dengan sepeda tua, tanpa modal besar atau gelar tinggi. Kini, nama Eka Tjipta dikenal luas sebagai salah satu konglomerat tersukses dan terkaya di Indonesia.
Perjalanan Panjang dari Imigran hingga Raja Bisnis
Lahir sebagai Oei Ek Tjhong, Eka Tjipta tiba di Indonesia pada 1931 saat berusia 9 tahun. Bersama sang ibu, dia menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu menetap di Makassar. Kehidupan penuh perjuangan dimulai dari rumah sederhana berdinding bambu dan beratap daun rumbia.
Sejak kecil, Eka lebih memilih berjualan keliling ketimbang sekolah formal. Meski kesulitan berbahasa Indonesia dan baru diizinkan masuk kelas tiga SD setelah permohonan keluarga, semangatnya untuk belajar tak padam. Ia bahkan mempekerjakan guru privat dan membayar dari hasil berjualan biskuit serta permen.
Usaha Keras dan Inovasi Mengantar ke Puncak
Dari hasil dagangannya, Eka Tjipta mampu membeli sepeda tua dan becak bekas untuk memperluas jangkauan jualannya. Dalam empat tahun, ia berhasil mengumpulkan tabungan yang cukup untuk merenovasi rumah orang tua. Meski sempat mengalami kegagalan dalam bisnis arisan tender saat masa pendudukan Jepang, dia tak pernah menyerah.
Pindah ke Surabaya, Eka mulai membangun Sinar Mas dari nol. Pilar awal bisnisnya bermula dari industri kertas dan kimia, lalu meluas ke sektor agribisnis, keuangan, hingga telekomunikasi dan layanan kesehatan.
Sinar Mas: Kerajaan Bisnis dengan Pilar Strategis
Seiring waktu, Sinar Mas berkembang menjadi konglomerasi dengan tujuh pilar bisnis utama:
- Pulp dan kertas
- Agribisnis dan pangan
- Layanan keuangan
- Properti dan real estate
- Telekomunikasi
- Energi dan infrastruktur
- Layanan kesehatan
Pada 2024, berdasarkan data Forbes, keluarga Widjaja tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 18,9 miliar (setara Rp 306,1 triliun).
Warisan dan Motivasi dari Sosok Legendaris
Meskipun Eka Tjipta telah meninggal dunia pada 26 Januari 2019, semangat kerja keras dan ketangguhannya tetap menginspirasi. Kisah hidupnya yang dimulai dari sepeda butut hingga membangun kerajaan bisnis besar adalah bukti nyata bahwa kegigihan dan inovasi mampu mengubah nasib.