Patrazone.com – Pernyataan pensiunan astrofisikawan Harvard, Jonathan McDowell, menggemparkan dunia sains: setidaknya satu hingga dua satelit Starlink jatuh kembali ke Bumi setiap harinya. Artinya, dalam setahun bisa mencapai sekitar 730 satelit memasuki kembali atmosfer.
Mengapa Banyak Satelit Jatuh?
- Satelit Starlink berada di orbit rendah Bumi (LEO) dan punya usia operasional yang terbatas, rata‑rata 5–7 tahun.
- Aktivitas matahari yang tinggi memicu ekspansi atmosfer atas, sehingga hambatan pada satelit meningkat — membuat orbit mereka menurun lebih cepat.
- Kegagalan teknis atau kesalahan manuver juga menyebabkan satelit tidak bisa mempertahankan orbitnya.
Studi terbaru menemukan bahwa saat periode aktivitas matahari tinggi, satelit Starlink terjun kembali lebih cepat: fase penurunan orbit bisa lebih pendek sekitar 10–12 hari dibanding situasi normal.
Dampak Terhadap Atmosfer Bumi
Tidak semua satelit sepenuhnya hancur tanpa jejak; sebagian komponennya berubah menjadi aerosol logam seperti aluminium oksida (alumina).
Studi di jurnal Journal of Geophysical Research: Atmospheres mengestimasi bahwa peningkatan emisi dari masuknya kembali satelit mungkin menimbulkan stres baru pada atmosfer bagian menengah hingga atas.
Simulasi menunjukkan bahwa dari emisi tersebut dapat timbul anomali suhu sekitar 1,5 K di wilayah kutub serta pengaruh terhadap pusaran kutub (polar vortex), yang punya kaitan dengan dinamika ozon.
Lebih jauh lagi, model NOAA memproyeksikan bahwa pada 2040, jumlah aluminium oksida dari satelit yang jatuh dapat menyamai jumlah debu meteorit alami — dan bisa merubah sirkulasi angin serta suhu di lapisan atas atmosfer.
Catatan dan Tantangan ke Depan
- Saat ini jumlah reentry satelit memang masih relatif kecil dibanding sumber debu alami di atmosfer, namun skala masa depan dari mega-konstelasi (puluhan ribu satelit) menjadi perhatian.
- Model kimia atmosfer terhadap reentry logam masih banyak unsur yang belum diketahui — jenis logam, ukuran partikel, reaksi kimia di stratosfer — sehingga perhitungan dampak ozon masih bersifat proyeksi.
- Ada ancaman “sindrom Kessler” — ketika tabrakan antar puing antariksa memicu lebih banyak puing, yang mempercepat efek domino tumbukan orbital — yang akan memperparah masalah kejatuhan satelit. McDowell sendiri pernah menyebut kekhawatiran ini.