Sinyal Terganggu akibat Siklon Senyar, Menkomdigi Minta Operator Percepat Pemulihan di Sumatera Utara

Patrazone.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan pemerintah bergerak cepat menangani gangguan jaringan komunikasi di sejumlah wilayah Sumatera Utara yang terdampak cuaca ekstrem imbas Siklon Tropis Senyar.
Dalam beberapa hari terakhir, banjir bandang dan tanah longsor memutus jaringan di sejumlah titik. Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi daerah dengan dampak paling berat, dengan sekitar 3.000 warga mengungsi. Sementara itu, 776 warga Mandailing Natal juga terpaksa mengungsi akibat banjir dan cuaca ekstrem lainnya.
Pemerintah Koordinasi dengan Operator Seluler
Meutya menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan seluruh operator seluler untuk mempercepat pemulihan jaringan, terutama di area yang terisolasi.
“Ini sudah kita koordinasikan dengan operator seluler. Kami minta mereka terus memantau dan segera melakukan perbaikan, serta menginformasikan kepada masyarakat titik-titik mana saja yang terdampak,” ujar Meutya, Kamis (27/11/2025), seusai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menyambut Ratu Maxima di Istana Merdeka, Jakarta.
Menurutnya, sebagian besar titik yang mengalami gangguan merupakan lokasi Base Transceiver Station (BTS) yang terendam atau tidak dapat diakses karena kondisi lingkungan.
Informasi Gangguan Jaringan Sudah Dibuka ke Publik
Meutya menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital telah merilis daftar titik gangguan jaringan melalui situs resmi Komdigi. Data tersebut dikumpulkan dari laporan masing-masing operator seluler.
“Kami melalui website Komdigi sudah memberikan titik-titiknya. Tetapi kami juga meminta operator seluler proaktif memberi tahu penggunanya jika terjadi gangguan,” tegasnya.
Komunikasi Vital dalam Penanganan Bencana
Pemerintah menekankan pentingnya percepatan pemulihan jaringan mengingat komunikasi menjadi faktor krusial dalam penanganan bencana, baik untuk kebutuhan warga di lokasi terdampak maupun koordinasi tim SAR dan pemerintah daerah.
“Harapannya, perbaikan bisa segera selesai. Komunikasi sangat penting, terutama dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Meutya.



