ATSI Minta Harga Lelang Frekuensi 2,6 GHz Lebih Terjangkau, Pemerintah Diminta Jaga Akselerasi 5G

Patrazone.com – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyuarakan harapan agar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menetapkan harga yang lebih terjangkau pada lelang pita frekuensi 2,6 GHz. Pita ini bakal menjadi salah satu tulang punggung perluasan layanan 5G di Indonesia.
Langkah membuka lelang 2,6 GHz dilakukan setelah pemerintah merampungkan lelang frekuensi 1,4 GHz. Pita 2,6 GHz sendiri termasuk dalam kategori mid-band, memiliki kapasitas besar dengan ketersediaan bandwidth mencapai 190 MHz, serta didukung ekosistem perangkat 4G dan 5G terbesar kedua secara global. Dengan karakteristik tersebut, pemanfaatannya disebut mampu meningkatkan kualitas jaringan broadband secara signifikan.
ATSI Dukung Lelang, Namun Harga Diminta Tetap โAffordableโ
Direktur Eksekutif ATSI, Marwan O. Baasir, menegaskan dukungan asosiasi terhadap rencana pemerintah membuka lelang spektrum, termasuk 2,6 GHz. Namun, ATSI meminta pemerintah menetapkan harga yang tidak membebani para operator.
โHarapannya harganya affordable untuk pemain. Dari ATSI kami memang tidak ikut melihat dokumen lelangnya, tetapi kami peduli dengan anggota kami,โ ujar Marwan usai acara Seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang digelar Indonesia Fintech Society (IFSoc), Senin (1/12/2025) di Jakarta.
Menurut Marwan, harga lelang yang terjangkau menjadi kunci percepatan implementasi 5G. Dengan biaya regulasi yang lebih ringan, operator dapat segera memanfaatkan pita 2,6 GHz untuk meningkatkan kualitas layanan internet.
โHarganya bagus, masyarakat dapat internet yang lebih baik speed-nya,โ ujarnya.
Beban Regulasi Operator Masih Tinggi
Marwan menjelaskan, saat ini beban biaya regulasi yang ditanggung operator berkisar 12,4% hingga hampir 13% dari rata-rata pendapatan kotor mereka. Dengan insentif harga lelang yang lebih rendah, beban tersebut dapat ditekan sehingga ruang ekspansi jaringan semakin longgar.
โNah kalau itu diberi insentif, harga rata-rata di lelang yang sekarang bisa turun,โ katanya.
Komdigi Masih Matangkan Regulasi Lelang 2,6 GHz
Sebelumnya, Komdigi menyatakan akan membuka lelang spektrum frekuensi 2,6 GHz pada tahun ini. Uji publik telah dilakukan sejak Mei 2025, menandai persiapan menuju proses lelang resmi.
โKemungkinan tahun ini hanya membuka saja,โ kata Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, saat peresmian Kampung Internet di Sribit, Sragen, Jawa Tengah, November 2025.
Wayan belum memastikan waktu pelaksanaan lelang, sebab pemerintah masih menyusun perangkat regulasi sebagai landasan hukum lelang.



