Limbah Dapur Jadi Rupiah, Inovasi Minyak Jelantah PKK Batang Tembus Sorotan Nasional
Patrazone.com – Siapa sangka, limbah dapur yang biasanya dibuang justru bisa mendatangkan rupiah. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Batang berhasil mengubah minyak jelantah menjadi sumber ekonomi sirkular yang nyata.
Inovasi berbasis komunitas ini mencuri perhatian nasional saat tampil dalam Indonesia Corporate Sustainability (ICS) Award 2025, yang digelar Olahkarsa bekerja sama dengan Association of Carbon Emission (ACEXI) di Ballroom KEK Industropolis Batang.
Ketua PKK Batang, Faelasufa Faiz, mengungkapkan program ini lahir dari keresahan terhadap dampak negatif jelantah jika tidak dikelola dengan benar.
“Ada tiga alasan utama kami mengembangkan program ini. Pertama, untuk mencegah pencemaran air dan tanah. Kedua, agar masyarakat tidak lagi memakai minyak jelantah berulang yang berisiko bagi kesehatan. Ketiga, untuk memberikan nilai tambah bagi warga sekaligus kas PKK desa,” jelas Faelasufa di Rumah Dinas Bupati Batang.
Sistem pengelolaan yang diterapkan sangat sederhana. Warga hanya perlu menyetor minyak jelantah ke posyandu atau titik kumpul yang telah disepakati. Minyak tersebut kemudian dijual ke PT GML dengan harga Rp7.000 per liter. Dari angka ini, warga menerima Rp5.000 per liter, sementara PKK desa mendapatkan Rp2.000 per liter untuk mendukung program pemberdayaan lokal.
Melibatkan 141 desa, program ini berhasil mengumpulkan 3.922 liter minyak jelantah dari Juni hingga November 2025, menghasilkan nilai ekonomi sekitar Rp27 juta. Selain manfaat ekonomi, program ini mencegah pelepasan sekitar 8 ton emisi CO₂e ke atmosfer, karena minyak jelantah diolah menjadi energi rendah karbon.
Keberhasilan ini menjadikan inovasi PKK Batang sebagai contoh praktik ekonomi sirkular berbasis komunitas yang efektif di ICS Award 2025.
“PKK juga aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga desa. Ini berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan limbah rumah tangga secara bijak,” pungkas Faelasufa.
