Mayoritas Rakyat Indonesia Yakin Jokowi Tak Palsukan Ijazah, Ini Hasil Surveinya

Patrazone.com – Isu dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya menarik perhatian luas publik. Namun, berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia, mayoritas responden menyatakan tidak percaya bahwa Presiden ke-7 RI itu telah memalsukan dokumen pendidikannya.
Dalam survei nasional yang dilakukan terhadap 1.286 responden melalui wawancara telepon, sebanyak 66,9 persen menyatakan tidak percaya Jokowi memalsukan ijazah. Survei ini menggunakan metode double sampling dengan margin of error ±2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.
76 Persen Warga Tahu Kasus Ini
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap kasus tersebut.
“Yang mengaku tahu kasus ini sebanyak 75,9 persen. Kalau dibulatkan, sekitar 8 dari 10 warga Indonesia tahu soal isu dugaan ijazah palsu Jokowi. Ini tergolong kasus hukum dengan atensi publik sangat tinggi,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).
Mayoritas Tetap Percaya Jokowi Tak Bersalah
Dari seluruh responden, berikut hasil rinciannya:
- Tidak percaya sama sekali: 43,1%
- Kurang percaya: 23,8%
- Percaya: 14,3%
- Sangat percaya: 4,8%
- Tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ): 14,1%
Sementara di kelompok responden yang mengetahui isu ini, hasilnya sedikit lebih tinggi:
- Tidak percaya sama sekali: 45,0%
- Kurang percaya: 24,7%
- Percaya: 13,7%
- Sangat percaya: 5,0%
- TT/TJ: 11,6%
“Mayoritas pada dasarnya yakin Pak Jokowi tidak memalsukan ijazah, tapi masih ada sekitar 19 persen masyarakat yang percaya beliau melakukannya,” tambah Burhanuddin.
Bagaimana Sikap Pendukung Partai?
Survei ini juga membagi responden berdasarkan afiliasi atau basis dukungan partai. Hasilnya cukup menarik:
- Di kalangan basis Partai Gerindra, sebanyak 78,8 persen menyatakan tidak percaya Jokowi memalsukan ijazah.
- Sebaliknya, dari pendukung PDIP, partai yang pernah menjadi kendaraan politik Jokowi, justru 25,6 persen percaya bahwa Presiden memalsukan ijazahnya.
Tingginya Kepercayaan Publik Jadi Modal Politik
Burhanuddin menyebut bahwa hasil survei ini bisa menjadi cerminan tingginya kepercayaan publik terhadap kredibilitas Jokowi, meskipun diterpa isu kontroversial.
“Dari berbagai survei sebelumnya, kami juga mencatat tingkat kepercayaan publik kepada Presiden secara umum berada di atas 80 persen,” katanya.
Meski menjadi topik yang menyedot perhatian publik secara luas, mayoritas masyarakat Indonesia menilai bahwa isu pemalsuan ijazah Presiden Jokowi tidak berdasar. Survei Indikator ini turut menggarisbawahi pentingnya verifikasi informasi di tengah tingginya arus hoaks dan disinformasi politik.